RF Online - Jurnal Sejarah Novus: Penemuan Benua Ether
[Perang Calliana dan Cartella]
Apa yang menyebabkan peperangan antara Calliana dan Cartella?
BAB 1. PENEMUAN ETHER
Pada Era 36 Novus (NE36), penjelajah terkenal Bellato, Jack Robell dan Stephen Lures, melakukan sebuah ekspedisi wilayah utara Benua Asu. Area ini memiliki frekuensi badai salju yang tinggi dan medan magnetik yang kuat, sehingga tidak memungkinkan satelit untuk melakukan scanning, menghalangi penjelajah dan kartografer selama bertahun-tahun meneliti area barat laut ini.
Ekspedisi telah berlangsung selama bertahun-tahun dengan berbagai metode transportasi darat (yang disesuaikan dengan lingkungan Arktik), hingga mencapai kondisi terburuknya. Para penjelajah ini tetap optimis dan meneruskan ekspedisi mereka hingga 3 bulan kembali, semua peralatan mereka hancur lebur oleh kondisi alam yang sangat liar. Namun, data yang mereka bawa membuat kagum semua orang.
Provinsi Ether [NE65]
Dua penjelajah ini telah menemukan sebuah wilayah yang mengapung tinggi di udara, di kawasan stratosfera yang lebih rendah dari Novus (10k di atas permukaan tanah). Walaupun mereka tidak dapat mencapai sub benua ini, mereka berhasil mengambil beberapa foto yang memperlihatkan lusinan batu apung berukuran besar di sekitar wilayah utama. Hal yang kontroversial adalah foto yang memperlihatkan beberapa artefak yang dibuat oleh peradaban non-biologis. Mereka juga melaporkan adanya sinyal energi dan profil sensor yang konsisten dengan mesin aktif atau robotika. Penampakan misterius lain adalah foto gaib-seperti sosok beberapa perempuan tinggi besar dan selalu menghilang ke kabut setiap kali kamera/ manusia berusaha untuk mendekati mereka.
BAB 2. PENJELAJAHAN ETHER
Tertarik untuk menguak rahasia di wilayah ini, berbagai kelompok independen menempuh ekspedisi yang berbeda ke arah utara. Hanya sedikit yang mampu mencapai ke daerah yang yang lebih jauh, badai salju dan fluks magnetik yang keras menyebabkan tim tanpa persiapan, terpaksa kembali dengan sia-sia. Misteri wilayah daratan mengapung bertahan, dan tak lama dijuluki 'Ether' oleh tim eksplorasi Bellato. Kesibukan aktivitas setelah ekspedisi Jack Robell dan Stephen Lures menarik perhatian tim tracker dan scout Corite lokal.
Sumber intelejen Corite akhirnya menemukan penyebab peningkatan aktivitas Bellato akhir-akhir ini dan mengirim orang mereka sendiri untuk mencoba mengungkap rahasia tersebut. Ada berbagai kelompok yang percaya bahwa area tersebut adalah tanah Tirthas, di mana Veda pertama kali diturunkan oleh Decem. Ide-ide ini menyebar dalam kelompok Cora lokal lainnya dan bahkan sampai planet Cora. Meskipun mereka tidak langsung melakukan penjelajahan seperti yang dilakukan Bellato Robell dan Lures, tetap saja ada peningkatan minat di bagian utara dan dalam grup yang bersangkutan. Pihak Bellato pun memperhitungkan kerjasama dengan Corite untuk menaklukkan area yang liar ini.
Para Accretia tampaknya telah mengetahui keberadaan Ether pada saat itu, tetapi sejarah menuliskan bahwa mereka tidak mengambil perhitungan atau tindakan apapun yang berhubungan dengan gencarnya eksplorasi.
BAB 3. ASAL USUL CARTELLA
Pada awal NE37, Perserikatan Union Cartella (Cartella Mercantile Union) mulai mensponsori ekspedisi ke wilayah Ether. Ekspedisi lintas udara dengan pesawat atmosfer kecil selalu tidak berhasil, kru terpaksa kembali oleh kondisi yang sama. Tanpa kepastian mengenai keuntungan di sana, Cartella tidak mau mengirim kapal mereka yang lebih besar. Ekspedisi dilanjutan secara kecil-kecilan untuk menyuplai informasi yang lebih baik tentang daerah tersebut.
Seiring waktu, tim ilmiah dan tracker Cora berhasil menemukan jalur yang sedikit lebih aman dibandingkan melalui Badai Ether (kombinasi badai salju dan medan fluks elektromagnetik). Berbekal jalur peta yang lebih aman, ekspedisi yang kembali didanai oleh Cartella akhirnya mencapai daratan Ether. Di pertengahan NE37, bersama dengan Robell dan Lures, tim gabungan Bellato dan Cora pun tiba di Ether.
Kedua ras ini segera membangun pangkalan operasional, yaitu dermaga khusus masing-masing bangsa (belum selesai sepenuhnya karena mengalami kesulitan menyuplai kargo ke Ether). Merekapun menemukan adanya artefak dan struktur peradaban yang aneh. Eksplorasi sementara struktur ini dimulai bersamaan dengan pengingkatan minat Bellato untuk menguasai Ether, memanfaatkan turunnya minat Corite terhadap Ether (karena kurangnya bukti Ether sebagai tanah Tirthas).
Pembangunan fasilitas transportasi dan modifikasi pesawat (untuk menerobos badai Ether) seluruhnya dibangun oleh Bellato, didanai penuh oleh Cartella.
BAB 4. PERANG DIMULAI
Tim eksplorasi tak lama mengabaikan upaya ke lokasi energi dan 'wanita misterius' yang Robell dan Lures sebutkan. Untuk sementara, dua penjelajah ini melanjutkan penelitian pada dua misteri lain (tapi tak ada hasilnya juga). Mereka segera pergi ke daratan lain yang lebih menarik perhatian mereka, meninggalkan sedikit sekali informasi mengenai penampakan mechanoid dan sosok perempuan-perempuan yang tinggal di Arktik. Ada pihak-pihak lain yang tertarik dengan hal ini, terutama karena penggarapan sumber daya untuk pengembangan kawasan sebagai zona dan pos pertambangan. Menjelang akhir NE37, sosok perempuan misterius dan robot otonom benar-benar muncul dan tiba-tiba menyerang!
Hampir semua kontak dengan tim di Ether terputus. Hanya dermaga utama dan lokasi pendaratan yang masih berfungsi, sisanya diserang total. Hanya di pangkalan utama, serangan robot-robot dan perempuan-perempuan misterius itu masih dapat ditangani.
Para wanita itu kemudian diidentifikasi sebagai 'Calianas', dan rencana dengan cepat dibuat untuk kembali ke Ether. Namun, skala kesulitan melawan Calianas sangat tinggi dibandingkan menaklukkan suku pribumi Novus yang lain.
Pada NE38, tim Cartella melawan kembali suku ganas ini didukung oleh kendaraan perang yang disebar di beberapa sektor. Apa yang mereka temui adalah sesuatu yang sangat berbeda. Mereka menemukan tentara Calianas dipimpin oleh figur berkekuatan besar, dijuluki Queen (Ratu), dan beberapa anak perempuan-yang menjabat sebagai komandan-disebut Princess (Putri). Teknik dari petarung-petarung Arktik ini sangat efektif, juga memanfaatkan teknologi tinggi pasukan robot, sehingga membuat pasukan Cartella terguncang. Union Cartella kemudian mencoba berdiplomasi dengan Calianas, namun gagal. Calianas sudah menanamkan kebencian bagi bangsa-bangsa penyusup ini.
BAB 5. PERGERAKAN IMPERIUM ACCRETIA
Karena pasukan Cartella Union tidak sanggup menangani Calianas, kedua ras ini (Bellato dan Cora) mulai melakukan kerjasama dengan menyatukan pasukan dalam peperangan di Ether. Kedua ras setuju untuk saling memberikan asistensi untuk melawan Calianas, sebagian besar pasukan diturunkan untuk mengamankan area sekitar zona pangkalan pendaratan. Namun, ketika diminta untuk maju ke region yang lebih berbahaya, kedua pihak pasukan gabungan ini menolak dengan alasan masing-masing.
Monarki Bellato memberikan hak bagi pasukannya untuk memutuskan ikut atau tidak dalam operasi yang lain (selama memberikan keuntungan). Hal ini menunjukkan bahwa organisasi militer Union dan Cartella Union memiliki relasi yang independen, kontrak individu antara seorang prajurit union dan Cartella bukanlah kewenangan pemerintah pusat. Aliansi Suci Cora juga membatasi pasukan tempur mereka dan lebih memfokuskan misi eksplorasi yang dikawal oleh pasukan Corite sendiri. Setelah tahu bahwa kawasan ini bukanlah tanah suci Tirthas atau area pertambangan vital, mereka menolak untuk memberikan pertolongan yang lebih jauh.
Pada tahun NE39, Cartella tetap tidak berdaya menandingi kekuatan Calianas walaupun dengan kombinasi Pasukan Suci dan Monarki Union. Monarki Union memperoleh persentase keuntungan besar dengan kontrak mahal pasukan mereka dengan Cartella, namun perusahaan besar ini tahu bahwa tanpa kekuatan pasukan yang lebih besar dalam operasi ini, impian menguasai sumber daya ekonomi di Ether menjadi sia-sia.
Bantuan paling besar akhirnya turun dari Kekaisaran Accretia, yang adalah harapan terakhir menaklukkan Ether. Accretian melangsungkan negosiasi yang sulit dengan Cartella, yang mengharuskan Cartella memasang beberapa unit Accretia dalam struktur perusahaan Cartella, sehingga Accretia juga ikut memperoleh keuntungan dari saham Cartella. Akhirnya, setelah Cartella menyetujui tawaran negosiasi Accretia, tanggapan dan mobilisasi tentara kekaisaran sangat cepat dan luar biasa.
BAB 6. OPERASI: LAWINE
Seminggu setelah kontrak ditekan, Kekaisaran Accretia tidak segan-segan menurunkan 4 Imperial Legion ke sub-benua Ether. Pasukan 3rd Imperial yang memimpin komando dan membuka jalan untuk 4 Legion selama 3 hari proses pendaratan. Operasi pendaratan Accretia tergolong ekstrim, karena harus mengoperasikan kendali manual menembus Badai dan medan yang sulit sekitar Ether, 2 pesawat cruiser pasukan 3rd jatuh karam selama proses ini. Bangkai salah satu pesawat tersebut masih bisa dilihat sampai saat ini.
Pasukan Accretia 9th, 14th, 18th, dan 23rd dikerahkan di Novus, membentuk operasi komando Legio Prima planet Novus. Legio Prima berada di bawah komando Thor, lalu menjadi Legate dari Legion 14th. Sebagai Dux dari Prima Legio Ether, Thor melakukan serangan langsung terhadap wilayah Calianas sesuai dengan perintah kekaisaran yaitu 'mengamankan dan memenangkan daerah kontinental Ether'. Akhirnya Calianas terdesak kembali ke pedalaman Ether, banyak dari Princess Calianas tewas dalam pertempuran ini (dikenal sebagai Battle of White Hall). Pasukan Calianas tercerai-berai menjadi dua bagian, yaitu basis pertahanan di Tanah Jack dan pasukan lainnya di Tanah Lures (dinamakan menurut penjelajah Bellato yang pertama kali menemukan lokasi ini).
Thor ditunjuk untuk melanjutkan serangan terhadap Princess petarung terbaik, Audion Caliana, yang percaya bahwa ia adalah pemimpin sesungguhnya suku Caliana. Thor menugaskan legion Legate 9th, Advent, untuk menghabisi pasukan Caliana yang lain. Menggunakan keahliannya dalam manuver-manuver jarak dekat, Advent memojokkan pasukan Calianas hingga terjebak di Tanah Lures. Calianas pun mengajukan tawaran untuk menentukan kemenangan dengan mengirimkan tantangan duel.
Legion 9th mengirim petarung terbaik mereka melawan Caliana Queen itu sendiri. Duel ini berakhir dengan kekalahan pada pihak Calianas dikarenakan Queen sendiri tidak berada dalam kondisi terbaiknya setelah pertempuran sebelumnya di White Hall.
Sementara itu, tentara Thor yang terdiri dari Prima Legio, mengejar Audion Caliana hingga ke Tanah Jack. Pertarungan sengit berlangsung di antara dua kekuatan yang besar ini, namun, pada akhirnya pertahanan Calianas berhasil ditembus dan pasukan Calianas dibantai habis. Audion Calianas dan beberapa pengawal elitenya berhasil lolos dari serangan Thor.
BAB 7. KONKLUSI PEPERANGAN
Dengan berhasilnya operasi eliminasi Calianas dari Ether, Accretia diberikan jatah area kekuasaan yang besar oleh kontrak Cartella.
Thor diangkat sebagai Imperial Administrator pada area tersebut, sebagai perwakilan Kekaisaran Accretia. Thor menempatkan markas utama operasinya di bekas benteng pertahanan Audion Caliana dan memanfaatkan Platform Ether sebagai aset Imperial. Dominasi imperial berlanjut hingga awal Perang Novus I, dimana seluruh legion ditarik dari Ether kecuali Legion yang memang khusus dialokasikan di provinsi Ether.
Pada NE62, Thor mendeklarasikan dirinya bukan lagi sebagai bagian dari Kerajaan Accretia dan bergabung dengan pasukan Clockwork Brigade, yang dicap Kerajaan sebagai suatu pemberontakan. Thor beserta pasukannya mengunci diri dalam Lab biologi Cartella dan memutuskan segala kontak dengan dunia luar. Pada saat inilah Calianas mulai pulih dan kembali menguasai beberapa area di benua apung ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar